Antara Hipster Dan Kaos Polos

“Dude, konsernya MEW lo nonton gak Sabtu lalu ? Jonas keren banget kabarnya sih.”
“Guys, film terbarunya Roman Polanski yang Venus in Fur bagus gak yaa ?”
“Sepatu rancangannya si Joanna dan sahabatnya, ug.na bagus juga..”

Pernah berbicara dengan seseorang yang terkadang membuat kita pusing karena apa yang mereka bicarakan adalah sesuatu yang tidak kita tahu ? Musik, film, dan fashion memang adalah hal-hal umum yang sering dibicarakan oleh banyak orang. Tetapi ada dari mereka-mereka menyukai hal-hal umum tersebut ‘berbelok arah’ walau masih dalam konteks umum. Bahkan kerap juga berpenampilan ‘lain’ di lingkungannya. Maka tidak heran banyak yang mengecap mereka-mereka tersebut dengan kata-kata anti-mainstream atau hipster. Hipster, mahkluk apa pula itu ? Let’s learn about them, guys!

Pada umumnya kata hipster diberikan kepada orang yang sering unik atau yang suka lain sendiri. Oleh karena itu keunikannya dia dijuluki hipster. Hipster ini akan membuat dirinya sebeda dan seunik mungkin dari orang lain, baik dari segi penampilan, rambut, dan tenyu saja gaya berpakaian. Salah satu ciri khas para hipster juga adalah jika gaya mereka sudah populer alias sudah banyak yang mengikuti, mereka akan mengganti gaya mereka yang populer tersebut, dan mencari gaya yang lain yang belum banyak di ketahui orang lain. Begitu jalan umum para hipster.

Sifat yang dimiliki oleh para hipster adalah mempunyai tingkat percaya diri yang tinggi. Memiliki selera fashion yang unik, tetapi bagi sebagian umum agak aneh bahkan nyeleneh. Contoh gaya khas hipster untuk seorang perempuan salah satunya adalah memadupadankan sepatu Doc Marten dengan rok motif Songket selutut dan hoodie bergambar NIRVANA sebagai atasannya. When another girl wearing flat shoes, a hipster one wearing Doc Marten.

kaos-polos-hipster
Kaos Polos selalu menjadi bahan yang menarik buat diolah oleh para Hipster. Pilihan kaos berbagai warna tanpa gambar ini seolah menjadi media kreasi bagi Hipster untuk memadupadankan kao spolos dengan fashion lainnya.

Tujuan hipster sendiri adalah membentuk suatu indentitas tertentu atau bahkan sekadar untuk terlihat keren di mata orang-orang sekitarnya, baik dari segi berpenampilan, selera musik, film, bahkan passion. Para hipster sendiri dapat dikatakan telah cukup happening bahkan ada saja orang yang mengganggap dirinya adalah seorang hipster. Biasanya mereka selalu menghadiri konser musik-musik indie (yang tentu saja bukan musik Top 40) dan festival-festival film dokumenter (yang tentu saja bukan film box office).

So guys do you want to be a hipster one ? Think about it again. Walau menjadi seorang hipster tampak terlihat keren, tetapi sepertinya menjadi diri sendiri saja sudah cukup. Jikalau kalian memang sudah menyukai sesuatu yang bukan arus utama dan memang mempunyai selera agak beda, tanpa disadari kalian adalah hipster. Just enjoy it! (RS)

Bozkiemz