Kaos Polos Dan Gaya Hidup Minimalis

solop-distro-13 copy

Pernahkah anda berpikir, berapa waktu yang dibutuhkan untuk memilih pakaian di pagi hari? 1 menit? 2 menit? atau sampai 10 menit?. Ternyata semakin banyak pakaian yang kita miliki, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menentukan pakaian yang mana yang akan kita pakai. Tentu saj ahal ini sah-sah saja untuk menampilkan fashion yang maksimal, namun untuk efisiensi, khususnya bagi anda yang bekerja dan memiliki kesibukan tingkat tinggi, memilih pakaian bisa menjadi aktivitas yang membuang waktu anda tanpa anda sadari.

Solusinya adalah membuat hidup anda lebih sederhana. Mempersempit pilihan pakaian, mengurangi jumlah pakaian anda, atau menjadwalkan apa yang akan anda pakai hari ini. Dengan semakin sedikit pilihan, maka anda tidak lagi menghabiskan waktu untuk memilih dan berpikir. Pilihkah pakaian-pakaian yang sederhana dan fungsional, seperti kemeja polos atau kaos polos. Boring ? engga juga, karena minimalis bukan berarti harus tampil tidak menarik. Jika anda kreatif, memilih busana yang cocok dengan anda, tampilan minimalis pun bisa membuat anda menonjol, dan bersahaja.

Prinsip gaya sederhana bukan hanya pada pakaian saja, tapi juga pada hal-hal lainnya di sekitar kehidupan kita. Sekali-kali coba browsing Minimalist Life Style di google, maka anda akan temukan banyak sekali contoh orang-orang yang mulai menerapkan gaya hidup minimalis. Mereka yang tadinya memiliki banyak barang, mulai membuang satu per satu dan hanya menyimpan barang yang benar-benar digunakan.

Proses menuju gaya hidup minimalis ini tidak mudah, anda harus tega menyingkirkan barang-barang yang tidak berguna. kadang barang-barang sentimentil seperti pakaian kenangan, seragam yang tidak terpakai, atau hadiah pemberian seseorang, sangat sulit untuk disingkirkan. Disinilah tantangannya berada, sanggupkah anda hanya hidup dengan apa yang anda butuhkan ?.

Gaya hidup minimalis ini berasal dari filosofi budaya timur, tepatnya di India, lebih khususnya lagi agama Budha. Para bhiksu budha percaya bahwa hidup sederhana tanpa kepemilikan atau keterikatan pada apapun baik itu materi atau non materi akan memberikan kebebasan dan berujung pada kebahagiaan. Yang membuat penderitaan adalah kepemilikan barang, keinginan, dan hawa napsu dalam bentuk apapun. Inilah yang dicoba disingkirkan atau diminimalkan.

Filosofi ini kembali berkembang di era konsumerisme seperti sekarang ini. beberapa perintis seperti Maura Malloy yang membuat buku tentang gaya hidup minimalisnya di kota New York membuat trend ini semakin berkembang dan diikuti banyak orang. Di jepang, paham hidup minimalis bahkan lebih ekstrim lagi, seoranag penganut minimalis bisa hanya hidup dengan satu ruangan, dan satu meja. Tidak ada tempat tidur, dan pakaian pun hanya 2 atau 3 lembar saja. Apakah mereka miskin? tentu tidak, mereka menganut paham hanya membeli barangg yang benar-benar disukai dan dibutuhkan. Dengan cara ini mereka bisa hidup lebih tenang dan lebih bahagia. Ruangan yang hampir kosong, tentu lebih rapi daripada ruangan yang penuh barang. Demikian juga lemari pakaian. Kerapian ini menimbulkan ketenangan pikiran, dan itulah yang dicari oleh penganut minimalis, dan mungkin kita semua.

Kaos polos adalah salah satu fashion yang minimalis. Tampilannya fungsional dan sederhana namun sangat berguna untuk kita. Kaos polos, tanpa gambar, mungkin bisa menjadi langkah pertama untuk mencoba lebih menyederhanakan hidup kita. karena, seperti sebagaimana banyak di sharing dan dikutip dimana-mana, bukankah bahagia itu sederhana?.

http://solop.co.id

 

Bozkiemz